Minggu, 01 Mei 2011

Seminar Perbandingan Budaya Mesir dan Columbia diselenggarakan Iranian Corner UMY

Seminar ini diadakan di Gedung Perpustakaan UMY Mini Theater lantai 4 UMY , pada hari Sabtu tanggal 9 Oktober 2010 . Seminar Internasional ini mengambil judul The Cultural Comparasion between Colombia and Egypt , dengan pembicara yang berasal dari Mesir dan Kolombia . Pembicaranya yakni , Mabel Sofia Suarez dari Colombia dan Mahmud Hamzawi dari Mesir .

Acara dimulai pukul 10.30 WIB , para peserta Seminar telah memulai memasuki ruangan dengan menunjukkan tiket terlebih dahulu kepada panitia seminar di depan pintu masuk. Antusiasme terlihat dari peserta seminar yang bersemangat untuk mengikuti seminar ini , mereka tertarik dengan masalah perbandingan budaya di Dunia ini .

Pada pukul 10.45 WIB acara dimulai dan di buka oleh MC , dilanjutkan dengan sambutan oleh perwakilan dari Iranian Corner UMY saudara Een Arih . P yang menyampaikan apresiasinya kepada para peserta yang menyempatkan diri hadir di Mini Theater ini . Sungguh apresiasi positif dari mahasiswa , yang ingin mengenal lebih jauh perbandingan budaya kedua negara.

Kemudian MC menyerahkan acara selanjutnya kepada moderator yakni saudari Yohanna Eden dari mahasiswa PBI . Moderator kemudian membacakan profil pembicara pertama yakni , bapak Mahmud Hamzawi beliau adalah tamatan s1 dari Universitas Kairo , Mesir , kemudian melanjutkan s2 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

1st speaker , Mahmud Hamzawi.

Pertama pembahasan beliau membahas mengenai kondisi geografis di Mesir . Beliau sempat menyinggung anggapan bahwa Mesir hanya terdapat padang pasir , namun beliau membantah anggapan ini malah di Mesir terdapat zona hijau yang terdapat banyak pepohonan hijau .

Hal ini yang patut dipertanyakan pada pembahasan geografi , timbulnya anggapan demikian karena dalam pelajaran georafi di Indonesia ungkap beliau tidak memperkenalkan Mesir secara terperinci dengan informasi terbaru . Sehingga anggapan tersebut berangsur - angsur hingga sekarang .

Kemudian beliau menjelaskan sistem pemerintahan dan bahasa di Mesir yang dulunya merupakan sebuah kerajaan yang pada tahun 1953 akhirnya berbentuk Republik . Bahasa yang dipergunakan di Mesir berasal dari berbagai dialek . Namun kebanyakan menggunakan dialek Kairo .

Dalam penggunaan bahasa dengan dialek Kairo , beberapa pengucapan yang mengalami perubahan kata seperti :

J -> G
K -> A
I -> F
Au -> O

Beliau pun memaparkan bagaimana persebaran buah - buahan dan sayur sayuran di Mesir . Adapun buah - buahan yang tidak ada di Indonesia antara lain , Kurma , Peach , Tin , Aprikot , dan berbagai kacang - kacangan .

Ada hal yang lucu mengenai sayur yang terdapat di Mesir , mungkin anda suka makan Bayam di Indonesia ? . Namun , di Mesir jangan sekali - kali anda makan Bayam ! . Pasti anda bertanya mengapa ? . Karena di Mesir Bayam merupakan makanan untuk Hewan , dan tentunya anda tidak mau kan di tertawakan karena memakan makanan hewan .

Fakta unik lainnya adalah penggunaan sarung , sarung di Indonesia merupakan kain yang digunakan untuk shalat bagi segala gender . Namun di Mesir penggunaan sarung hanya diperuntukkan untuk kaum Wanita . Sehingga tutur beliau , ketika berada di Indonesia beliau menggunakan sarung , namun ketika di Mesir beliau tidak menggunakannya untuk menyesuaikan dengan lingkungan saja, tuturnya .

Hal lainnya mengenai masalah bahasa di Mesir , jangan kira anda harus berbahasa Arab di Mesir , adapun bahasa - bahasa yang dapat di mengerti di Mesir antara lain . Bahasa Inggris , Prancis , Jerman , Spanyol , dan Italia . Lalu jika kita menguasai bahasa Arab , dialek apakah yang kita gunakan ? beliau menjawab bahwa , di Mesir terdapat dialek yang dikenali di seluruh wilayah di Arab yakni , dialek Mesir yaitu dialek yang dipergunakan dalam bahasa keseharian disana .

Dialek ini sangat berguna , karena pasalnya hampir diseluruh daratan Arab tutur beliau , dialek ini dipergunakan dan dimengerti .

Satu lagi anggapan bahwa , semua orang Mesir beragama Islam pun dibantah oleh beliau . Di Mesir pun terdapat masyarakat beragama non-Islam seperti , Yahudi , Kristen , Katolik , dan agama lainnya . Walaupun agama tersebut bersifat Minoritas di Mesir . Namun , mereka pun beribadat sesuai agama mereka di Mesir .

Berikut ini merupakan comparasion budaya Mesir dengan budaya di Indonesia , dan beberapa informasi tentang Mesir :

  1. Di Mesir , anak - anak yang berpakaian sekolah sangat dilarang untuk merokok di depan umum . Bila hal itu terjadi maka orang - orang akan segera menegur anak tersebut dan digiring ke sekolahnya untuk mendapatkan teguran . Bagaimana dengan Indonesia ? , anak - anak sekolah dengan bebas merokok di depan umum dan jarang yang menegurnya , bahkan diacuhkan dan dianggap biasa.

  2. Stasiun Televisi di Mesir dilarang menyiarkan berita kriminal dan kejahatan di pagi hari , namun di Indonesia berita tersebut disiarkan bahkan kadang di berita pagi . Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran orang tua dan menurunkan semangat anak - anak yang ingin bersekolah pada hari itu . Hal ini merupakan pertimbangan pemerintah Mesir agar berita kriminal tidak dijangkau anak - anak.

  3. Bila anda ingin mengupdate berita dari Mesir dalam situs berbahasa Inggris , anda dapat mengakses http://www.egyptdailynews.com/

  4. Galabia merupakan pakaian keseharian yang dipergunakan di Mesir , pakaian ini seperti gamis panjang dapat anda lihat di Google.

  5. Hari Nasional di Mesir jatuh pada tanggal 6 Oktober , sebagai hari kemenangan Mesir dari Israel.

  6. Ramadhan di Mesir merupkan hari yang sangat meriah , dengan berbagai kegiatan seperti , anak - anak membeli lentera dan berkeliling kampung untuk menyemarakkan Ramadhan , berbagai pusat perbelanjaan memutar lagu - lagu Religi bertemakan Ramadhan , dan makanan khas Ramadhan adalah Camarigin.

  7. Kalau di Indonesia , Mudik hanya pada Ramadhan . Di Mesir hampir disetiap perayaan hari Raya Islam seperti Maulid , Idul Adha , Idul Fitri dan lainnya orang - orang di Kota mudik kembali ke kampungnya.

  8. Soal pernikahan di Mesir merupakan suatu yang sakral , karena untuk menikah akan sangat memalukan jika suami masih tinggal di rumah mertua , kebanyakan pasangan di Mesir setelah menikah langsung memasuki rumah sendiri .

  9. Jangan coba - coba menikah di Mesir jika anda belum memiliki pekerjaan tetap , terdapat peraturan untuk menjamin seorang perempuan yang menikah terjamin kehidupannya.


Setelah mendengar pemaparan dari bapak Mahmud Hamzawi maka terbukalah wawasan kita tentang Mesir .

2nd Speaker , Mabel Sofia Suarez


Pembicara kedua ini berasal dari Colombia , beliau memaparkan mengenai kondisi Colombia kini beserta sejarahnya . Colombia merupakan wilayah yang dijajah oleh Spanyol , sehingga warga Colombia dapat berbagasa Spanyol dengan baik . Pada zaman penjajahan Spanyol , Colombia yang mempunyai tambang Emas beserta SDA lainnya dirampas , sehingga senasib dengan Indonesia pada zaman Kolonial.

Mayoritas penduduk di Colombia beragama Katolik dengan presentasi 92 % ,kemudian 8% dari penduduk Columbia menganut , Evangelica, Penta Costa , Protestan , dan Testingos de Jehova.

Salah satu hal yang miris terlihat dikarenakan agama Islam di Columbia sangat minoritas , apalagi imigran dari Arab banyak yang pergi dari Columbia . Dan adapun masyarakat Islam di Columbia itupun sangat sedikit dan tidak berkembang dati tahun ke tahun .

Satu hal yang disinggung beliau adalah keprihatinan dengan kesadaran beragama di Columbia , bahkan setiap hari minggu pun sangat sedikit orang yang pergi ke Gereja .

Adapun hari - hari perayaan di Columbia seperti , Semana Santa . Hari - hari besar pun seperti Natal tetap di rayakan oleh orang - orang Columbia .

Beliau juga banyak menyinggung dengan pandangan beliau tentang orang Indonesia . Beliau mengakui bahwa orang Indonesia merupakan orang yang sangat ramah , bahkan ketika beliau mengajar di salah satu Universitas , beliau kagum dengan kesopanan mahasiswa yang menyapa dosennya dengan "Selamat siang bu" ,"Mari bu" , "Permisi Bu" , dan sapaan lainnya.

Beliau menuturkan di Columbia hal tersebut tidak terlihat , bahkan ketika kelas berakhir mahasiswa hanya berlalu begitu saja keluar kelas .

Selain itu , beliau mempertanyakan . Orang - orang Indonesia yang sering bertanya 'aneh - aneh' , seperti ketika beliau sedang berbelanja di salah satu minimarket , sang kasir pun bertanya .
- Ibu suaminya kemana?
- Kenapa tidak bersama - sama seseorang ke sini?
- Ibu anak - anaknya mana ?
- Sudah menikah bu ?

Beliau mengungkapkan hal ini membosankan , beliau menganggap hal ini tidak etis (impolite)  , menanyakan pribadi orang lain .

Hal yang dirasakan beliau yang aneh ketika , salah satu temannya (orang Indonesia) mengajak untuk minum Kopi di Cafe . Di Columbia ketika seseorang mengajak minum Kopi hal ini merupakan waktu untuk saling mengenal dan berbagi cerita .

Namun beliau kecewa ketika temannya tersebut hanya sibuk dengan Blackberry-nya , sehingga beliau merasa buat apa mengajak orang minum Kopi kalau hanya akan sibuk dengan gadgetnya .

Hal - hal lucu inilah yang ditemukan Mabel Sofia di Indonesia , mungkin dilain pihak ada sesuatu yang positif dan dilain pihak tidak terlepas dari kesan negatif.

Penutupan

Setelah mendengar materi yang disampaikan oleh kedua pembicara tentunya telah membuat kita telah mengenal lebih dekat dengan Mesir dan Columbia. Wawasan kitapun semakin bertambah dengan berbagai keanekaragaman suku dan etnis . Acara ditutup oleh Moderator , dan acara Seminar Internasional ini semoga memberi pencerahan kepada mahasiswa UMY.

sumber : umy.gudangmateri.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar